Jumat, 26 Oktober 2012

Beli Aplikasi iOS Kini Pakai Rupiah

Beli aplikasi di App Store dalam Rupiah
Toko aplikasi online milik Apple, App Store, kini menawarkan harga aplikasi berbayar dalam mata uang Rupiah (Rp). Apple memberlakukan ini sejak Jumat (26/10/2012) waktu Indonesia.

Sejak App Store dirilis, pengguna asal Indonesia harus membeli aplikasi berbayar dalam mata uang dollar AS. Namun sekarang, pengguna asal Indonesia bisa membeli aplikasi dalam Rupiah. 

Tak hanya Rupiah, pada saat bersamaan, Apple juga membuka pembayaran aplikasi dalam satuan mata uang di 7 negara lainnya, yaitu Ruble (Rusia), Lire (Turki), Rupee (India), New Shekel (ISrael), Riyal (Saudi Arabia), Rand (Afrika Selatan), dan Dirham (Uni Emirat Arab).

Langkah Apple menawarkan pembayaran dalam mata uang lokal ini dapat meningkatkan penggunaan aplikasi berbayar, dan dapat mendorong penciptaan aplikasi lokal yang berbayar.

Pengembang game Dedi Mulyana dari perusahaan rintisan Garuda Studio asal Bandung, mengaku senang dengan keputusan ini. Pihaknya telah menerima keterangan dari Apple di iTunes Connect, bahwa laporan keuangan penjualan aplikasi, pajak, dan sebagainya, telah dikonversi ke Rupiah.

"Hasil penjualan aplikasi kami dikonversi ke Rupiah, karena Garuda Studio pakai mata uang Rupiah di bank. Kalau perusahaan developer lain pakai mata uang Dollar AS, ya laporan keuangannya dalam bentuk Dollar AS," kata Dedi saat dihubungi KompasTekno.

Pengguna produk Apple yang membeli aplikasi berbayar dengan kartu kredit, seharusnya juga akan menerima tagihan dalam Rupiah. Kemungkinan besar, ini akan berlaku mulai November 2012. 


Dahulu, sebelum Apple memberlakukan hal ini, kartu kredit pembeli aplikasi ditagih dalam Dollar AS, lalu dikonversi ke Rupiah sesuai nilai tukar masing-masing bank.

Meski sudah bisa membeli aplikasi dalam Rupiah, pengguna produk Apple belum bisa membeli aplikasi iOS dengan sistem potong pulsa atau mekanisme operator billing. Satu-satunya cara pembayaran saat ini adalah dengan menggunakan kartu kredit.

Hal ini tentu masih merepotkan pengguna yang belum mempunyai kartu kredit. Terutama untuk para pelajar yang belum berhak mempunyai kartu kredit atau pekerja lepas yang tidak mempunyai "slip gaji" atau penghasilan tetap/bulanan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar