Para ilmuwan yang sedang mengerjakan proyek penelitian melalui kendaraan penjelajah (rover) Curiosity di Kawah Gale, Planet Mars, kabarnya mendapati sebuah temuan baru. Temuan ini disebut-sebut merupakan berita besar.
Namun, para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu masih merahasiakannya. Mereka ingin memastikan terlebih dahulu bahwa temuan menarik itu bukan sekadar kebetulan atau bahkan merupakan kesalahan instrumen mereka.
Peneliti utama misi tersebut, John Grotzinger, menjelaskan temuan menarik itu dideteksi instrumen di Curiosity, yang disebut Sample Analysis at Mars atau SAM. Mereka mendapati ada data dari SAM yang terlihat benar-benar menarik berkaitan dengan sampel tanah Mars yang mereka masukkan ke SAM.
Namun, para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu masih merahasiakannya. Mereka ingin memastikan terlebih dahulu bahwa temuan menarik itu bukan sekadar kebetulan atau bahkan merupakan kesalahan instrumen mereka.
Peneliti utama misi tersebut, John Grotzinger, menjelaskan temuan menarik itu dideteksi instrumen di Curiosity, yang disebut Sample Analysis at Mars atau SAM. Mereka mendapati ada data dari SAM yang terlihat benar-benar menarik berkaitan dengan sampel tanah Mars yang mereka masukkan ke SAM.
"Tim peneliti sedang sibuk mengolahnya," kata John Grotzinger di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, seperti dilansir npr.org. "Data itu bisa masuk buku sejarah."
Data-data dari SAM itu pertama kali tiba di Bumi, pekan lalu. SAM adalah semacam miniatur laboratorium kimia. Instrumen ini mampu menganilisis terbuat dari apa setiap sampel tanah, bebatuan dan air yang ditaruh di dalamnya.
Kenapa Grotzinger belum bersedia mengungkapkan kabar menarik itu?
Alasan utamanya kali ini mereka ingin mengambil sikap hati-hati. Soalnya, sebelumnya mereka pernah kecele. Ketika itu, saat SAM menganalisis sampel udara, tampak ada kandungan methane di dalamnya, dan di Bumi sejumlah methane berasal dari organisma hidup.
Grotzinger mengatakan mereka tak langsung mengumumkan temuan itu karena mereka ingin yakin lebih dahulu bahwa mereka betul-betul menganalisis udara Mars, dan bukan udara yang terbawa dari lokasi peluncuran rover di Cape Canaveral.
Diberitakan sebelumnya, Curiosity akan menjalani misi dua tahun dengan nilai fantastis, US$2,5 miliar, untuk mempelajari apakah Mars bisa menopang kehidupan makhluk hidup, meski hanya untuk mikroba.
Saat ini, Mars adalah gurun beku, namun sejumlah studi geologi menunjukkan planet ini sebetulnya lebih hangat dan basah. Sejak mendarat di permukaan Mars 5 Agustus 2012 lalu, misi kendaraan penjelajah itu di Kawah Gale, selalu menghadirkan berbagai cerita menarik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar